Menulis
sesuatu itu sebenernya ga ada susahnya. Menuangkan ide itu gak ada
ribetnya. Menuangkan amarah itu ga ada
payahnya. Dan menangis itu ga ada sulitnya. Hanya terkadang kita hanya bingung
untuk memulainya. Dan ketika satu kata keluar, satu alasan terucap, saat itulah
kita gabisa berhenti untuk meluapkannya. Cinta, amarah, sedih, sakit, derita,
tawa, canda. Semua emosi. Semuanya. Semuanya ibarat parasit yang ingin kita
musnahkan. Ibarat penyakit yang ingin kita hilangkan. Bukan disembuhkan, tapi dihilangkan.
Sekejap. Dihilangkan sekejap. Kita ga pengen ada penyembuhan, karena
penyembuhan butuh proses, dan proses itu menyakitkan.
Aku
gatau kenapa aku nulis postingan ini. mungkin kerena suasana hati yang ga
jelas. Terombang ambing. Perasaan yang lebih menyedihkan daripada perasaan
sedih itu sendiri. Perasaan yang gatau dimana solusinya. Perasaan diantara
senang atau sedih, marah atau galau. Perasaan dimana gatau harus nangis apa
ketawa. Perasaan dimana kita serasa stuck, kejebak, gabisa kemana mana. Seakan
rasa sakit itu emang sengaja nahan kita. Sengaja ngebuat kita bingung. Sengaja
ngebuat kita berpikir keras atas apa yang bakal kita pilih. Dimana kayaknya
gada pilihan selain kejebak dalam rasa sakit itu sendiri. Perasaan dimana
kayaknya Tuhan ga pernah berpihak buat kita.
Nangis?
Apa yang harus ditangisin? Ketawa? Apa ada yang harus diketawain? Ga ada.
Mungkin sejauh ini aku mikir, perasaan yang paling aku rasain adalah marah.
Marah kenapa situasi kayak gini, marah kenapa setiap pertanyaan ga pernah ada
jawabnya. Marah karena ga ada satu orang pun yang ngerti perasaan aku. Marah
kenapa aku gapernah bisa ngungkapin apa yang aku rasain. Marah, karena aku cuma
bisa buat orang ketawa padahal hati nangis sejadi jadinya. Marah karena Cuma
bisa ngasi nasehat buat temen-temen yang lagi sedih padahal diri sendiri sibuk
ngemunafikin hati. Marah karena selalu dianggap ceria, padahal akulah the
painful one.
Tuhan
maaf, mungkin aku terlalu banyak ngeluh. At least, im not perfect yet. Mungkin
semuanya cobaan buat aku. Aku Cuma bisa berdoa untuk jadi pribadi yang lebih
baik ke depannya. Mungkin menulislah jalan satu-satunya untuk membuat perasaan
jadi lebih baik. Mungkin inilah proses penyembuhanku. Memang sakit, tapi
segalanya butuh penyembuhan, proses, sesakit dan selama apapun itu dan sebenci
apapun kita mengenai kenyataan tersebut.
No comments:
Post a Comment